Category: Footballholic

“Pecundang” Liga di Final Para Juara

Tanggal 19 Mei 2012, kota Muenchen, Jerman, akan menjadi saksi bisu perjuangan para prajurit perang. Namun, ini bukanlah pertempuran berdarah dengan senjata tajam ataupun senjata perang. Ini merupakan pertarungan prajurit perang di medan tempur bernama lapangan hijau. Dan Fussball Arena, atau Allianz Arena, akan menjadi titik nol pertempuran para prajurit yang siap menutup tirai perjalanan panjang kompetisi terelite klub-klub Eropa. Kompetisi yang bernama Champions League atau Liga Para Juara.

Uniknya, mereka yang bertanding di final Liga Para Juara musim 2011/2012 ini bukanlah mereka yang merupakan Sang Juara di liga domestik masing-masing musim 2010/2011 bahkan untuk kompetisi musim ini yang sudah berakhir. Bayern Muenchen, peraih empat gelar UCL masuk ke kompetisi ini hanya bermodalkan peringkat tiga alias harus melalui kualifikasi liga. Sedangkan Chelsea, runner-up UCL tahun 2008, kalah bersaing dengan MU di EPL sehingga harus puas duduk di peringkat kedua. So, tidaklah salah jika saya mengambil judul di atas. Namun, janganlah pernah meragukan kualitas pertandingan bertajuk Anglo Saxon ini.

Continue reading ““Pecundang” Liga di Final Para Juara”

Plaza de Cibeles

Pernah mendengar istilah atau tepatnya lokasi Plaza de Cibeles? Atau sudah pernah menginjakkan kaki di sana? Jika belum pernah, berarti sama dengan saya ^_^. Saya tidak tahu seperti apa dan bagaimana Plaza de Cibeles itu. Yang saya tahu dari lokasi itu adalah sebuah tempat di pusat kota Madrid yang merupakan tempat para punggawa Real Madrid berpesta bersama fans jika memenangkan sebuah trofi.

Madridistas berkumpul di Plaza de Cibeles

Ya, musim ini el merengues akan merayakan juara La Liga kembali, dimana terakhir kali direbut tahun 2008 bersama Bernd Schuster. Jika tahun 2008 memakan korban bernama Frank Rijkaard di kubu Barcelona, maka musim ini Pep Guardiola yang tidak bersedia memperpanjang kontraknya di Barca. Jika musim ini Madrid berhasil menjuarai La Liga maka jumlah trofi akan bertambah menjadi 32, meninggalkan jauh Barcelona yang “hanya” 21 gelar.

Ingin tahu lebih detail tentang Plaza de Cibeles? bisa klik disini

hala Madrid!

Del Piero, Sang Legenda Juventus

… jika saya memintanya bermain satu menit, lima menit, delapan atau seluruh pertandingan, dia selalu memberi 100% … (Antonio Conte, Pelatih Juventus)

Bagi penggemar Juventus, seperti saya, nama Alessandro Del Piero adalah seorang nama yang hukumnya wajib untuk diketahui. Jangan berkata fans Juventus jika tidak mengenal Alex – sapaan Del Piero.

Di usia yang sudah memasuki senja ini, kelahiran 9 November 1974, Del Piero masih mampu memberikan kontribusi kepada klub yang dibelanya sejak tahun 1993 ini. Laga terakhir semalam melawan Lazio adalah salah satu buktinya. Di laganya yang ke 700 bersama Si Nyonya Tua, Del Piero mencetak gol kemenangan melalui tendangan bebas di menit 82.

Alesandro Del Piero

Del Piero memang memiliki spesialisasi dalam mengambil set piece baik itu sepak pojok, pinalti, ataupun tendangan bebas. Bahkan ada area tendangan bebas dinamakan “Del Piero Zone”, dimana posisinya berada di depan kotak pinalti sebelah kiri dengan menendang bola melengkung menuju pojok tiang jauh.

Untuk ukuran prestasi, tidak perlu ditanyakan lagi. Dari gelar domestik di Italia, kontinental di Liga Champions, antar kontinental di Piala Toyota, bahkan hingga Piala Dunia bersama Italia telah ia raih. Untuk gelar pribadi mulai dari top skor liga Italia, Liga Champions, Pemain terbaik Italia, serta Pemain Terbaik Intercontinental sudah pernah diraihnya. Hanya gelar terbaik eropa dan dunia yang tidak bisa ia raih.

Di penghujung musimnya bersama Juventus, isunya adalah dirinya tidak akan diperpanjang kontraknya yang akan habis musim ini. Apapun masa depannya, Del Piero sudah tercatat menjadi legenda hidup Juventus. Bravo Ale!

“Bola Itu Bundar, Jenderal!”

“… pertandingan sepakbola bukanlah pertarungan eksak yang menelurkan kepastian siapa yang akan menjadi pemenang …”

Perjalanan kompetisi sepakbola Eropa terus melaju dan bergulir. Bulan April – Mei merupakan fase akhir untuk para peserta berlari sprint dalam marathon panjangnya yang dimulai sejak sekitar bulan Agustus lalu. Mereka yang memiliki mental juara mulai meninggalkan rival-rivalnya. Bertarung untuk membuktikan bahwa perjuangannya akan menambahkan trofi di lemari sejarah klub. Di setiap liga Eropa, khususnya 3 liga terbaik Eropa, rata-rata hanya menyisakan dua klub untuk bersaing menjadi yang terbaik. Tim besar lainnya mulai mengalihkan target dari juara menjadi mengincar tiket continental trophy. Sedangkan tim medioker menargetkan selamat dari degradasi. Tidak sedikit di antara liga-liga tersebut yang menghasilkan kejutan, memutarbalikkan data di dalam fakta yang terjadi.

Continue reading ““Bola Itu Bundar, Jenderal!””

Menatap Semifinal

UCL 2011/2012

Perempatfinal UCL 2011/2012 yang berisikan APOEL, Real Madrid, Benfica, Chelsea, Marseille, Bayern Muenchen, AC Milan, dan Barcelona akan kembali saling beradu di lapangan hijau untuk memperebutkan “Si Kuping Lebar”. Mereka hanya memiliki satu laga sisa yang akan dimainkan Rabu dan Kamis dini hari waktu Indonesia untuk membuktikan siapa yang berhak atas tiket semifinal. Amunisi-amunisi terbaik sudah disiapkan oleh masing-masing pelatih untuk menerjemahkan strategi di atas kertas ke permainan di lapangan.

Continue reading “Menatap Semifinal”

#PrayForMuamba

Walau tidak menyaksikan langsung kondisi saat Muamba pingsan, yang diperkirakan adalah serangan jantung, sebagai football lovers saya berdoa semoga dirinya hanya sakit pernapasan saja.

Cukup Marc Vivian Foe (Kamerun/Man City) atau Dani Jarque (Spanyol/Espanyol) yang meregangkan nyawa di lapangan hijau.

Sedikit info tentang Muamba. Nama lengkapnya Fabrice Muamba, pemain asal Inggris kelahiran Zaire 23 tahun lalu. Alumnus akademi sepakbola Arsenal ini merupakan salah satu pilar Inggris U-21 bermain di posisi jangkar permainan. Dikarenakan gagal bersaing dengan para pemain bintang di lapangan tengah Arsenal, Muamba pun pindah ke Birmingham City dan kemudian ke klubnya saat ini, Bolton Wanderers.

Para gamers Football Manager pasti tahu bahwa pada FM 2008 atau 2009, pemain ini merupakan salah satu wonderkid alias anak ajaib yang berarti memiliki talenta untuk menjadi pemain worldwide atau kelas dunia.

So, sekali lagi, let’s #PrayForMuamba

Hasil Drawing 8 Besar Liga Champions

Bangga ga sih klo prediksi kita 100% tepat? itulah yang saya rasakan ketika berhasil menebak dengan tepat terkait komposisi undian 8 besar liga champions. Berikut ini adalah hasil undian dengan alur hingga final yang akan diselenggarakan di Allianz Arena, stadionnya Bayern Muenchen.

(A) APOEL  <Siprus> vs Real Madrid <Spanyol>

(B) Marseille <Prancis> vs Muenchen <Jerman>

(C) Benfica <Portugal> vs Chelsea <Inggris>

(D) Milan <Italia> vs Barcelona (Spanyol)

Alur semifinal

Pemenang (A) vs Pemenang (B)

Pemenang (C) vs Pemenang (D)

 

Prediksi saya bahwa yang akan berada di final adalah Real Madrid vs Chelsea!

La Vecchia Signora

Logo Juventus

Lagi mereview tulisan-tulisan yang pernah saya posting di blog ini dan menyadari klo saya belum pernah sekalipun menulis tentang klub favorit saya. Juventus! Ya, Juventus merupakan klub pertama yang saya suka sebelum klub-klub lainnya seperti Real Madrid dan Arsenal. Saya menyukai sepakbola sejak pertengahan ’90an tepatnya ketika Piala Dunia 1994 di USA dan sejak saat itu sedikit demi sedikit, olahraga rakyat ini dapat memindahkan hati saya dari basket yang saat itu sedang jayanya Michael Jordan di Chicago Bulls.

Pertama kali nonton Juventus adalah ketika final Champions Cup 1997 antara Juventus dengan Borussia Dortmund dari Jerman. Di era ’90an, Liga Italia sedang mengalami masa jayanya sehingga banyak orang yang menjagokan Juventus. Dan karena faktor itu, entah kenapa, saya juga langsung menyenangi Juventus. Namun apa daya, Juventus harus menelan kekalahan tragis dari tim under dog Jerman tersebut. 2 gol Riedle dan 1 gol Lars Ricken hanya mampu dibalas oleh gol cantik via back heel oleh Alex Del Piero. Juve pun gagal menjadi juara back to back alias berurutan setelah pada tahun 1996 mereka mampu menaklukan Ajax Amsterdam.

Continue reading “La Vecchia Signora”